Kunjungan Menpar Arief Yahya ke KMP Portlink Lintasan Merak, Banten – Bakaehuni Lampung (5/7), beserta rombongan kali ini dalam rangka Diskusi Pariwisata “ Ferry dan Industri Pariwisata Indonesia”. Kegiatan ini diikuti oleh kalangan milenial dari Provinsi Banten, dengan jumlah peserta 300 Millennials yang terdiri atas mahasiswa dan murid SMA.
Tema diskusi yang diusung adalah “Peran Ferry dalam Dunia Pariwisata Indonesia” , dengan bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan mode transportasi aman nyaman dan terjangkau.
Acara tersebut dihadiri oleh Yusuf Hadi, Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry, Christine Hutabarat, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP Indonesia Ferry, Imelda Alini, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Capt Solikin, General Manager Pelabuhan Merak PT ASDP Indonesia Ferry, Eneng Nurcahyati, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Tri Murtopo, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Bambang Kadishub Provinsi Lampung, Muh. Noer Sardono, Staf khusus Menpar Bidang Komunikasi Kemenpar, Indra Ni Tua – Asdep Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Kemenpar, Reza Fahlevi – Asdep Pengembangan Destinasi Reg II Kemenpar dan pejabat Kemenpar lainnya.
Dengan diselenggarakannya acara ini diharapkan dapat mengajak partisipasi kalangan Millennials untuk mempromosikan potensi wisata baik yang ada di Banten maupun di Indonesia.
Kaitannya ASDP dengan pariwisata sangat erat salah satunya dapat mengembangkan pariwisata, melalui moda transportasi dengan memanfaatkan potensi alam perairan.
Dengan itu bisa mendukung para wisatawan ke lokasi tujuan pariwisata, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Moda transportasi perairan yg sudah d kembangkan antaranya di wilayah Kepulauan Seribu, Danau Toba, Tanjung Kelayang, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai, ujar Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry Bapak Yusuf Hadi (5/7/19).
Indonesia masuk dalam peringkat pertama wisata halal dunia. Dan Banten sendiri sedang proses masuk wisata halal. Pariwisata akan menjadi devisa terbesar nasional. Tak hanya itu saja Indonesia masuk dalam peringkat ke 6 negara terindah di Dunia.
Dengan Pertumbuhan wisman ke Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan devisa dan menjadikan pariwisata penghasil devisa terbesar pada tahun 2019.
“Kenapa kita naik 22 persen karena kita go digital, di Jaman milenial ini 70 persen orang search dan share via digital, 51 persen of inbound travellers are milenial,”U Menpar Arief Yahya (5/7/19).
“Dunia sudah berubah sudah digital”, Lanjutnya.
(Yn)
